LAPORAN PERJALANAN DINAS
I.
|
Dasar Tugas
|
:
|
SPT No. PT..... /VIII/P3KKPHH-7/2012
SPPD No..... /SPPD/VIII/P3KKPHH-DIPA/2012
SPPD No..... /SPPD/VIII/P3KKPHH-DIPA/2012
SPPD No..... /SPPD/VIII/P3KKPHH-DIPA/2012
|
II.
|
SumberDana
|
:
|
DIPA BA 29 Tahun 2012
Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil
Hutan Tahun 2012
|
III.
|
Judul Kegiatan
|
:
|
Teknologi Pengolahan dan
Pemanfaatan Dryobalanops sp. untuk Peningkatan
Nilai Tambah
|
IIV.
|
Pelaksana Perjalanan
|
:
|
1. Dra.
Gusmailina, M.Si
2. Gunawan
Pasaribu, S. Hut.,M.Si.
3. Erik
Dahlan
|
V.
|
Tujuan
Perjalanan
|
:
|
Mengumpulan data lapangan
dan bahan utama minyak Dryobalanops
aromatica dalam rangka kegiatan penelitian “Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Dryobalanops sp. untuk Peningkatan
Nilai Tambah”
|
VI.
|
Lokasi Kegiatan
|
:
|
Subulussalam, Aceh
|
VII.
|
Waktu Perjalanan Dinas
|
:
|
28 Mei s/d 5 Juni 2012
|
VIII.
|
Hasil
yang diperoleh
|
:
|
|
1.
Pada hari kedua dilakukan
koordinasi ke instansi Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kota Subulussalam untuk
mendapatkan informasi tentang keberadaan tegakan Dryobalanops aromatica di Propinsi Aceh. Tegakan Dryobalanops aromatica terdapat di Cagar
Alam Bukit Kapur, Subulussalam. Sampai
saat ini status kawasan “berkapur” ini belum definitif, berbagai kemungkinan
status kawasan ini ke depan adalah sebagai Hutan Kota atau Taman Hutan
Rakyat. Disamping itu, Balai Perbenihan
Tanaman Hutan (BPTH) Palembang teleh menetapkan kawasan ini sebagai Sumber
Benih Teridentifikasi. Hutan di Subulussalam terdapat seluas 40.000 ha meliputi
Suaka Margasatwa, Hutan Produksi dan Hutan Lindung.
2.
Hutan Kapur Subulussalam
berada pada ketinggian 250-430 mdpl dengan koordinat sbb:
Garis Lintang : 02 36 49,57
LU dan Garis Bujur : 097 05 59,39 BT dengan lokasi Kedabuhan Kec. Penanggalan,
Kota Subulussalam.
3.
Pada hari berikutnya
dilakukan orientasi ke lapangan untuk memastikan bahwa jenis Dryobalanops yang ada merupakan jenis D.aromatica. Dari hasil identifikasi awal dan berbagai
dukungan literatur, diketahui bahwa jenis kapur di Subulussalam adalah D.aromatica. Dengan bantuan beberapa orang petani/pemburu
minyak/getah kapur, peneliti melakukan penyadapan pada pohon-pohon yang
dianggap oleh petani memiliki minyak.
Menurut petani, ciri-ciri pohon yang memiliki minyak/getah adalah batang
lurus, kulit kayunya mulus dan diameternya tidak terlalu besar. Walaupun ada
ciri-ciri lainnya yang sulit dijelaskan
keilmiahannya.
4.
Kondisi lokasi tegakan D.aromatica berada mulai dari pinggiran
jalan raya propinsi (menghubungkan Subulussalam, Aceh dengan Pakpak Barat,
SUMUT) dengan kondisi medan yang cukup terjal.
D.aromatica tumbuh berasosiasi
dengan berbagai jenis meranti dan kelompok Dipterocarpaceae lainnya. Tegakannya cukup rapat dengan permudaan yang
sangat baik yang terlihat dari banyaknya anakan/semai, tiang dan pancang D.aromatica.
5.
Pohon D.aromatika memiliki
kisaran diameter dari 50-120 cm. Dari
beberapa pohon terpilih yang disadap, dihasilkan minyak rata-rata 250 ml per
pohon. Untuk keperluan penelitian di laboratorium telah terkumpul sekitar 5
liter minyak dan sejumlah getah.
6.
Dalam hal perdagangan minyak
ini, sudah lama tidak ada transaksi karena semakin ketatnya aturan-aturan
tentang hutan dan kehutanan.
7.
Demikian laporan perjalanan
ini dibuat dengan sebenarnya.
Bogor, 6 Juni 2012
Peneliti,
Dra.
Gusmailina, MSi.
Lampiran. Foto-foto penelitian
Foto 1. Diskusi dengan pejabat
Disbunhut Subulussalam
Foto 2. Penyadapan Minyak Dryobalanops aromatica
Foto 3. Plank lokasi kawasan Bukit Kapur
Foto 4. Daun, buah dan batang Dryobalanops aromatica
Klik dulu baru bisa rasakan ayam bangkok
BalasHapus