KAJIAN MANFAAT HULBAH (Trigonella foenum-graecum)
UNTUK KESEHATAN DAN KECANTIKAN
Oleh : Zulnely**),
Gusmailina**) dan Evi Kusmiati***) ,
Pusat Litbang Keteknikan
Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (PUSTEKOLAH), Badan Litbang Kehutanan,
Jalan Gunung Batu No. 5. Telp/Fax (0251) 8633378; 8633413. Bogor.
Email : gsmlina@gmail.com
ABSTRAK
Hulbah (Trigonella
foenum-graecum) adalah tumbuhan herba yang tergolong dalam
famili Fabaceae. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama dagang Fenugreek atau Methi. Sementara di Indonesia lebih populer
dengan nama klabet atau kelabat. Tumbuhan ini dapat tumbuh hampir di seluruh
dunia, namun lebih banyak ditemui di beberapa negara seperti India, Mesir,
Argentina, Spanyol, Prancis, Turki dan China. India merupakan penghasil hulbah
terbesar di dunia. Di Indonesia masih
jarang ditemukan penanaman hulbah, karena kebutuhan lebih banyak di suplai dari
India dan Timur Tengah. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa selain dipakai sebagai bumbu masakan kari atau
gulai, hulbah sangat bermanfaat sebagai herbal kesehatan maupun
kecantikan. Hulbah juga dianggap sebagai
zat antioksidan paling kuno, karena mengandung gizi, vitamin dan mineral yang dapat memerangi
radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa penyelidikan modern mengungkapkan bahwa hulbah mengandung senyawa
steroid, dimana senyawa ini berfungsi memfasilitasi sintesis dari banyak hormon
serta mengoptimalkan efek hormon dalam tubuh, termasuk hormon sexual. Tulisan ini menguraikan tentang kajian hulbah
meliputi khasiat dan manfaat kesehatan bagi manusia, serta analisis hulbah
dengan metode Py-GC-MS (Pyrolisis Spektrometri Massa Kromatografi Gas). Analisis dilakukan di Lab. HHBK, Pustekolah,
Bogor. Tumbuhan ini diperbanyak melalui biji, toleran terhadap naungan,
sehingga cocok ditanam sebagai tumpang sari di bawah tegakan hutan.
Kata
kunci : Hulbah. Manfaat, herbal
kesehatan. kecantikan, hormone, analisis
==============================================================================
*) Disampaikan
sebagai makalah poster pada Seminar Nasional Masyarakat
Biodiversitas Indonesia
Kampus UI Depok, 20 Desember 2014.
**) Peneliti
pada PUSTEKOLAH (Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil
Hutan), Badan Litbang Kehutanan,
Kementerian Kehutanan. Jalan Gunung Batu
No. 5. Telp/Fax (0251) 8633378; 8633413. Bogor.
Email : gsmlina@gmail.com
***) Teknisi
Litkayasa pada PUSTEKOLAH (Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan
Hasil Hutan), Badan Litbang Kehutanan, Kementerian Kehutanan. Jalan Gunung Batu No. 5. Telp/Fax (0251)
8633378; 8633413. Bogor.
BENEFITS ASSESSMENT
OF HULBAH (Trigonella foenum-graecum) FOR HEALTHY AND BEAUTY
By : Zulnely**), Gusmailina**), and Evi Kusmiati***)
Pusat Litbang Keteknikan
Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (PUSTEKOLAH), Badan Litbang Kehutanan,
Jalan Gunung Batu No. 5. Telp/Fax (0251) 8633378; 8633413. Bogor.
Email : gsmlina@gmail.com
ABSTRACT
Hulbah (Trigonella foenum-graecum) is a herbaceous plant belonging to the family Fabaceae. This plant is also known by the trade name Fenugreek or Methi. While in Indonesia, more popularly known as fenugreek or kelabat. This plant can be grown almost all over the world, but more prevalent in some countries such as India, Egypt, Argentina, Spain, France, Turkey and China. India is the largest producer in the world. In Indonesia is still rarely found hulbah planting, because most of supply from India and the Middle East. Various studies indicate that in addition to be used as a cooking spice curry or stew, hulbah very beneficial as herbal health and beauty. Hulbah regarded as the most ancient antioxidants, because it contains nutrients, vitamins and minerals that can fight free radicals in the body that can boost the immune system. Some modern investigation revealed that hulbah containing steroid compounds, which facilitates the synthesis of these compounds function of many hormones and optimize the effects of hormones in the body, including sexual hormones. This paper describes a study hulbah includes efficacy and health benefits for humans, as well as the method of analysis hulbah Py-GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry Pyrolisis) in HHBK Laboratory, Pustekolah. This plant is propagated through seeds, prefer to grow in the shade, making it suitable to be planted as an agroforestry / intercropping under forest stands.
Keywords: Hulbah.
Benefits, herbal health.
beauty, hormones, analysis
I. PENDAHULUAN
A. Profil Tumbuhan
Kelabat
Hulbah (Trigonella
foenum-graecum) adalah tumbuhan
herba yang tergolong
dalam family Fabaceae,
dikenal juga dengan
nama dagang , Fenugreek atau
Methi. Di
Indonesia lebih popular
dengan nama klabet
atau kelabat. Tumbuhan
ini dapat tumbuh
hampir di seluruh
dunia, namun lebih
banyak ditemui di
beberapa negara seperti
India, Mesir, Argentina,
Spanyol, Prancis, Turki
dan China. India
merupakan penghasil hulbah
terbesar di dunia.
Di Etiopia terkenal karena bijinya digunakan
sebagai obat diabetes.
Di Indonesia masih
jarang ditemukan penanaman
hulbah, karena kebutuhan
lebih banyak di
suplai dari India
dan Timur Tengah.
Sesungguhnya hulbah telah
dikenal sejak zaman Nabi Muhammad
Rasullullah SAW. Disebutkan
dalam hadits Rasulullah SAW bahwa Rasulullah
SAW menyarankan pada sahabat untuk memberikan biji hulbah/kelabat kepada
sahabat lain yang sakit. Beberapa informasi menunjukkan bahwa selain dipakai
sebagai bumbu masakan kari atau gulai, hulbah sangat bermanfaat sebagai herbal
kesehatan maupun kecantikan. Hulbah
dianggap sebagai zat antioksidan paling kuno, karena mengandung gizi, vitamin dan mineral yang dapat memerangi
radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penyelidikan
modern mengungkapkan bahwa hulbah mengandung senyawa steroid, dimana senyawa
ini berfungsi memfasilitasi sintesis dari banyak hormon serta mengoptimalkan
efek hormon dalam tubuh, termasuk hormon sexual (Gupta A, 2001).
Gambar 1. Tumbuhan hulbah
B. Penyebaran Tumbuhan Kelabat
Selain banyak
ditanam di India dan Maroko,
sejak zaman dahulu hampir
setiap rumah petani di Mesir hingga perkotaan menyimpan
biji hulbah. Beberapa negara penghasil hulbah antara lain : Nepal,
India, Pakistan, Bangladesh,
Argentina, Mesir, Perancis,
Spanyol, Turki, Moroko
and China. Hulbah juga
digunakan oleh bangsa
Eritrea dan Etiopia
sebagai bumbu masakan.
India merupakan negara
penghasil hulbah terbesar
di dunia, meliputi 80% produksi
total negaranya,
karena umumnya hulbah di India lebih populer
untuk aroma pembangkit
selera. Di Indonesia hanya
beberapa petani yang menanam hulbah, padahal Indonesia sangat berpotensi sekali
untuk pengembangan tanaman hulbah, terutama di bawah naungan sebagai tanaman tumpang sari dengan tegakan
hutan. Semoga dengan adanya informasi
ini ada yang tertarik untuk berbudidaya hulbah di Indonesia, sehingga kebutuhan
hulbah Indonesia tidak tergantung dengan impor.
Gambar 1. Budidaya
tumbuhan hulbah (Trigonella
foenum-graecum)
II.KANDUNGAN HULBAH
A. Nutrisi Hulbah
Hulbah
atau kelabat mengandung vitamin
E, albumin (zat putih telur) 30%
dan minyak sekitar
70%. Ternyata unsur minyak
ini yang menyebabkan melimpahnya
volume produksi air
susu ibu jika dikonsumsi oleh ibu
menyusui (Medically Reviewed, 2014). Selanjutnya dikemukakan juga bahwa kandungan vitamin
A, B, C, dan D
banyak terdapat pada
tanaman hulbah hijau.
Biji tanaman hulbah banyak
mengandung protein, getah-getahan, minyak
jenuh, minyak tak
jenuh dan alkali
yang disebut dengan
kolin dan trigenalin. Hulbah
juga dikenal dengan
herbal seribu manfaat,
karena banyak sekali
mengandung nutrisi yang
sangat bermanfaat. Biji hulbah
merupakan sumber yang
kaya dengan polisakarida dan galaktomannan. Juga sumber
dari senyawa saponin seperti
diosgenin, yamogenin, gitogenin,
tigogenin, dan neotigogens. Konstituen aktif
lainnya adalah mucilago (mucilage),
minyak atsiri (volatile oil), dan
alkaloid seperti choline dan trigonelline. Ada
manfaat yang penting
dari hulbah, yaitu bisa
memperbesar payudara, dengan
meniru efek estrogen
dengan merangsang
produksi prolaktin. Kedua hormon ini
penting untuk perkembangan
payudara. Kemudian sebagai
suplemen nutrisi untuk
kesuburan bagi suami
dan istri serta
untuk terapi kemandulan.
Bagi ibu yang
ingin melahirkan, manfaat
hulbah ini bisa
merangsang persalinan dan
melancarkan ASI, serta
menjadi salah satu
nutrisi terbaik yang
bisa dimakan oleh
ibu yang sedang
menyusui. Hulbah aman
dan alami merangsang
pertumbuhan jaringan yang
mengakibatkan payudara lebih besar, lebih
kuat, dan payudara
yang lebih penuh
dan indah menarik.
Ternyata hulbah sejak
jaman kuno memiliki
reputasi sebagai pembesar
payudara dan berisi
diosgenin yang
digunakan untuk membuat
sintetik estrogen dan
telah terbukti meningkatkan
pertumbuhan sel-sel payudara.
Bisa diminum sebagai
teh, menggunakannya dalam
yogurt, saus apel
atau sup, atau
membuat campuran lotion
dan pijat langsung ke payudara.
Sehingga
membantu kecantikan dan
kesehatan payudara (Medically Reviewed, 2014).
Gambar 2. Biji hulbah (foto dok. Gsmlina)
B. Analisis
sifat kimia dari hulbah/ kelabat
Hulbah merupakan salah satu tanaman obat tertua di dunia yang
mempunyai beragam khasiat. Biji hulbah mengandung
karbohidrat, protein, minyak lemak, minyak atsiri, flavanoid, vitexin, sapogenin, kumarin, trigliserida tinggi, dll. Beberapa
hasil penelitian telah berhasil mengisolasi senyawa diosgenin, yaitu bahan baku utama dalam produksi hormon steroid (Ruby,
2005). Selanjutnya dijelaskan bahwa hulbah juga sangat kaya fitoestrogen, yang populer sebagai pelancar
ASI di Eropa. Kandungan serat dan saponinnya yang tinggi juga dapat mengatasi
sembelit yang sering dialami oleh ibu-ibu pasca melahirkan (Nithya Neelakantan, dkk., 2014).
Gambar 3. Senyawa Diosgenin sebagai bahan utama produk
steroid, berfungsi meningkatkan pertumbuhan sel-sel payudara
Hasil analisis biji hulbah dengan menggunakan Py
GCMS dapat dilihat pada Gambar 2. Terdapat 30 komponen utama dari biji hulbah,
5 komponen utama yang mendominasi dengan metode pyrolisis GCMS yaitu : N-trimethylsilylacetamide sebesar 38,24 %;
9-octadecenoic acid (Z)-(CAS) Oleic acid sebesar 8,46 %;
2,2-Dimethyl-1,3-doxane-4,6-done sebesar 6,04 %; Formamide (CAS) Methanamide
sebesar 4,77 %; dan Methanethiol (CAS) Mercaptomethane sebesar 4,56 %.
Hasil
analisis (Gambar 4) menunjukkan bahwa hulbah mengandung Oleic acid atau asam oleic sekitar 8,5%. Diketahui bahwa Oleic acid adalah termasuk asam lemak omega-9
tak-jenuh-tunggal yang terdapat pada bermacam sumber hewani dan dan nabati. Berbagai
informasi menebutkan bahwa menyantap makanan yang mengandung oleic acid, memiliki kemungkinan lebih
kecil terserang radang usus besar, membantu mencegah perkembangan radang usus
besar dengan cara mengeblok bahan kimia di usus besar yang menambah parah radang
pada penyakit tersebut (Andrew Hart, 2014 dalam
Kompas, 2014). Dijelaskan bahwa sekitar
separuh kasus radang usus besar dapat dicegah jika oleic acid dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak (Kompas,
2014).
Gambar 4: Analisis
biji hulbah dengan metode PC-GCMS
Nahid Sohrevardi dan Firouzeh Sohrevardi (2012)
mengemukakan bahwa pada tumbuhan hulbah terdapat 40 komponen yang
teridentifikasi sebagai oil essence dan 94% dari total essence terdapat pada
tumbuhan hulbah. Pada Tabel 1 dapat
dilihat analisis hulbah menurut Nahid Sohrevardi dan Firouzeh Sohrevardi (2012). Sedangkan
macam antioksidan methalonic dan ethanolic dari ekstrak hulbah antara lain : coumarin, phenol, Nicotinic acid ,
fugarsterol, stigmasterol, sistosterol, dan sotolone. Komponen Sigmasterol dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam darah.
Tabel 1. Analisis Hulbah
No
|
Komponen
|
% komposisi
|
1
|
α-bisabolol
|
2,3
|
2
|
γ-cadinene
|
1,8
|
3
|
farnesol
|
0,9
|
4
|
α-cadinol
|
1,7
|
5
|
γ-eudesmol
|
0,8
|
6
|
trigonellin
|
0,6
|
7
|
diosgenine
|
0,8
|
8
|
Fatty acid
|
1,8
|
9
|
Hydro carbons
|
20,3
|
10
|
lactones
|
1,1
|
11
|
Phenolic derivatives
|
8,7
|
Sumber: Nahid
Sohrevardi dan Firouzeh Sohrevardi (2012).
Menurut
USDA Nutrient database
melaporkan bahwa hulbah mengandung Energy: 323 Kcal, Karbohidrat : 58.35 g, Protein: 23 g, Fat (lemak): 6.41 g, dan Dietary Fibre
(serat) : 24.6 g. Mengandung Vitamin
seperti : Thiamine: 0.322 mg, Riboflavin: 0.366 mg, Niacin: 1.640
mg, Pyridoxine: 0.600 mg, Folates:
57 µg, Vitamin A: 60 IU, dan Vitamin C: 3 mg. Mengandung Electrolytes antara lain
: Sodium: 67 mg,
Potassium: 770 mg, Juga
mengandung Mineral seperti : Calcium: 176 mg, Magnesium: 191 mg, Manganese: 1.228 mg, Phosphorus: 296 mg, Copper: 1.110 mg, Iron:
33.53 mg, Selenium: 6.3 µg dan Zinc: 2.50 mg
III. MANFAAT HULBAH
A. Biofarmaka/Kesehatan
Hulbah dianggap memiliki fungsi ganda yaitu untuk penyembuhan
dan afrodisiak. Secara
laboratoris pada biji hulbah ditemukan 4-hydroxyisoleucine (4-OH-Ile), fat,
diosgenin, zat besi, phenolic acids, protein, dan protodioscin (Shishodia,
2006). Dalam
pengobatan herbal tradisional Cina dan India, hulbah dianggap sebagai obat
untuk menyembuhkan batuk, penyakit hati, pencernaan dan tentu saja sebagai zat
afrodisiak karena kemampuannya memperbaiki fungsi ginjal. Hulbah merupakan zat antioksidan paling kuno yang dikenal
manusia. Nilai gizi, vitamin dan mineral yang dikandungnya dapat memerangi
radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Hulbah banyak mengandung fitoestrogen, yang dikenal
sebagai pelancar ASI bagi ibu yang sedang menyusui. Serat dan saponin dalam
hulbah juga tinggi, sehingga dapat mengatasi masalah sembelit yang sering
dialami oleh ibu sehabis melahirkan. European Society Comission of Publication
(ESCOP) sebuah lembaga riset dan publikasi di Eropa menyarankan konsumsi hulbah
maksimum 6 (enam) gram setiap harinya, karena serat dalam hulbah sangat tinggi sehingga
dapat menyebabkan diare, namun bisa dikendalikan dengan membatasi pemakaiannya.
Pada umumnya biji hulbah aman untuk dikonsumsi.
Untuk menjaga kebugaran badan (stamina) dan mencegah
penyakit, disarankan meminum setengah sendok teh hulbah sebanyak 2 kali setiap
hari (siang dan malam). Hulbah juga
dapat menurunkan gula darah dengan cara mengkonsumsi 5 sampai 30
gram setiap makan (tiga kali sehari).
Hulbah juga dapat menurunkan tekanan darah, menambah sensitifitas
insulin, dan menurunkan kolesterol. Hal
ini kemungkinan karena tingginya kadar serat dalam hulbah. Hulbah juga
mengandung asam amino yang dapat meningkatkan produksi insulin (mengendalikan
gula darah pada penderita diabetes). Menurut Parvizpur, dkk.,
(2004), ekstrak hulbah menunjukkan aktivitas analgesic yang sama dengan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
via the spinal 5-HT system atau purinoceptors.
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa hulbah bersifat Anticarcinogenesis, Antioxidant activity, Antiplatelet activity, Exercise recovery effects, Hepatoprotective activity, Hypoglycemic effects, Insulin sensitization effects, dan
Lipid-lowering effects.
D. Kecantikan dan Hormon
Hasil analisis
menunjukkan bahwa unsur kimia yang dikandung hulbah mengungkapkan bahwa hulbah memiliki
banyak zat yang dapat meningkatkan hasrat seksual atau mengoptimalkan efek
hormon seks dalam tubuh. Beberapa senyawa
tersebut adalah trimetilamina
dan diosgenin yang merupakan senyawa
steroid yang berfungsi memfasilitasi sintesis dari banyak hormon dalam tubuh.
Hulbah
bermanfaat untuk merangsang
dan menstabilkan hormon pria dan wanita,
merangsang dan menstabilkan hormon payudara, mengobati gangguan hormone, membantu pembesaran payudara, meningkatkan libido pria dan wanita, meningkatkan stamina pria dan wanita, Biasa juga digunakan sebagai obat kuat suami
istri, membantu mencegah dan mengobati
impotensi, membantu mengatasi reproduksi
dan kesuburan suami istri, membantu
mencegah dan mengobati kemandualan suami istri,
membantu dan melancarkan sistem peredaran darah / sistem
kardiovaskular, mengurangi rasa sakit saat haid, melancarkan Haid, merangsang persalinan, merangsang dan meningkatkan ASI hingga 300%, serta merupakan nutrisi terbaik bagi ibu menyusui
(Al-Habori M., et all 1998; Sauvaire,
Y.,et all, 1991).
Hulbah tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena
zat yang dikandung dapat merangsang kontraksi pada rahim. Hulbah juga dapat
mengganggu penyerapan zat besi, sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
anemia dan orang yang mengkonsumsi obat pengencer darah. Mengkonsumsi hulbah secara berlebihan dapat mengakibatkan diare, dan mual-mual. Untuk merangsang,
melancarkan dan meningkatkan kualitas Air Susu Ibu, konsumsi ½ gram hulbah
sebanyak tiga kali sehari. Sedangkan
untuk membesarkan payudara, gunakan hulbah sebanyak 3 sampai dengan 5 miligram hulbah 3x
sehari. Atau campurkan hulbah bersama
air hangat secukupnya, lalu aduk hingga menjadi krim, selanjutnya balurkan pada
payudara dan pijat selama 20 menitan untuk merangsang hormon dan membantu
membesarkan payudara, kemudian bersihkan dengan air hangat. Untuk merawat kulit, pemijatan dan
penyakit kulit, dapat dilakukan dengan cara mencampurkan hulbah ke dalam air
putih hingga menjadi krim, lalu balurkan pada bagian tubuh yang diperlukan ((Al-Habori
M., et all 1998; Sauvaire, Y.,et all, 1991).
Selain mengobati kencing manis, paru-paru, sesak nafas,
asthma serta seperti yang telah diuraikan di atas, hulbah juga dapat membuang
racun dalam tubuh (detoksifikasi),
menstabilkan kadar kolesterol, mengobati rheumatik, asam urat, radang
tenggorokan, nyeri sendi, serta juga dapat mengobati tumor dan kanker. Masih banyak lagi khasiat tentang hulbah baik
untuk kesehatan maupun kecantikan, namun
untuk diuraikan lebih lanjut perlu kajian lebih luas lagi, karena begitu
banyaknya manfaat hulbah.
PENUTUP
Hulbah disebut sebagai senyawa sejuta manfaat, karena
banyak mengandung senyawa yang sangat penting bagi kesehatan dan kecantikan
manusia, mengandung steroid yang
berfungsi memfasilitasi sintesis dari banyak hormon serta mengoptimalkan
efek hormon dalam tubuh, termasuk hormon sexual. Hulbah juga sangat bermanfaat
bagi peningkatan ASI bagi ibu menyusui, selain itu juga berkhasiat sebagai anti
berbagai penyakit yang banyak diderita manusia, antara lain diabetes, kanker
dan lain-lain. Di
Indonesia belum terdengar ada penanaman hulbah, padahal tentu Indonesia
berpotensi sekali untuk pengembangan tanaman hulbah, terutama dibawah naungan
sebagai tanaman tumpang sari dengan tegakan hutan. Semoga dengan adanya informasi ini ada yang
tertarik untuk berbudidaya hulbah di Indonesia, sehingga kebutuhan hulbah
Indonesia tidak tergantung dengan impor.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Habori M, Al-Aghbari AM, and Al-Mamary M. (1998). Effects of fenugreek seeds and its extracts on plasma lipid profile: a study on rabbits. Phytother Res 1998;12(8):572-575
Al-Habori M and Raman A. (1998). Antidiabetic and hypocholesterolaemic effects
of fenugreek. Phytother
Res 1998;12(4):233-242.
Akram Eidi, Maryam Eidi & Mousa Sokhteh. (2007). Effect of fenugreek (Trigonella foenum-graecum L) seeds on serum parameters in normal and streptozotocin-induced diabetic rats. Nutrition Research. Volume 27, Issue 11, November 2007, Pages 728–733.
Blau,
Karl; J. M. Halket (1993). Handbook of Derivatives for
Chromatography (2nd ed.). John
Wiley & Sons. ISBN 0-471-92699-X
Devasena,
T. and Menon, V. P. (2003). Fenugreek
affects the activity of beta-glucuronidase and mucinase in the colon. Phytother
Res 2003;17(9):1088-1091.
Gupta A, Gupta R, Lal B. (2001). Effect of Trigonella foenum-graecum (fenugreek) seeds on glycaemic control and insulin resistance in type 2 diabetes mellitus: a double blind placebo controlled study. J Assoc Physicians India. Nov;49:1057-61.
Kaviarasan,
S., Vijayalakshmi, K., and Anuradha, C. V. (2004). Polyphenol-rich extract of fenugreek seeds
protect erythrocytes from oxidative damage. Plant Foods Hum Nutr
2004;59(4):143-147.
Medically Reviewed by a Doctor. (2014). Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) – oral. http://www.medicinenet.com/fenugreek_trigonella_foenum-graecum-oral/article.htm. Diakses september 2013.
Nahid
Sohrevardi dan Firouzeh Sohrevardi (2012). Essential oil composition and
antioxidant activity of trigonella foenum graecum L. plant. Chemistry
Department, Islamic Azad University- Ayat allah Amoli research center Branch. International Journal of Agriculture and Crop Sciences
Vol., 4 (12), 793-797, 2012
Nithya Neelakantan, Madanagopal Narayanan, Russell J de Souza and Rob M van Dam. (2014). Effect of fenugreek (Trigonella foenum-graecum L.) intake on glycemia: a meta-analysis of clinical trials. Nutrition Journal 2014, 13:7. licensee BioMed Central Ltd.
Parvizpur, A., Ahmadiani, A., and
Kamalinejad, M. (2004). Spinal
serotonergic system is partially involved in antinociception induced by
Trigonella foenum-graecum (TFG) leaf extract. J Ethnopharmacol 2004;95(1):13-17)
Ruby,
B. C., Gaskill, S. E., Slivka, D., and Harger, S. G. (2005). The addition of fenugreek extract (Trigonella
foenum-graecum) to glucose feeding increases muscle glycogen resynthesis after
exercise. Amino Acids 2005;28(1):71-76.
Saber A. Sakr and Ezz M. El-Gamal. (2011). Effect of fenugreek (Trigonella foenum graecum) seeds on adriamycin-induced nephrotoxicity in albino rats. Animal Biology, Volume 61, Issue 3, pages 303 – 317
Sauvaire, Y., Ribes, G., Baccou, J.
C., and Loubatieres-Mariani, M. M. (1991).
Implication of steroid saponins and sapogenins in the
hypocholesterolemic effect of fenugreek. Lipids
1991;26(3):191-197
Shishodia,
S. and Aggarwal, B. B. (2006). Diosgenin
inhibits osteoclastogenesis, invasion, and proliferation through the
downregulation of Akt, I kappa B kinase activation and NF-kappa B-regulated
gene expression. Oncogene
3-9-2006;25(10):1463-1473).
ayam tarung
BalasHapus